OLEH : NURBAITI
Setiap
daerah tentu memiliki ciri khas akan kebudayaan masing-masing baik dari segi
kesenian maupun adat istidat . Salah satunya adalah budaya sakeco suku Samawa.Sakeco merupakan kesenian yang
banyak di gemari oleh orang Sumbawa, alatnya berupa dua buah rabana dan di
mainkan oleh dua orang seniman penabuh dengan membawa syair berbahasa sumbawa
yang di namakan lawas. Alat yang di gunakan itu terbuat dari kayu kamboja (kayu
jepun) yang salah satu bagiannya di tutup dengan kulit kambing yang telah di
keringkan dan di ikat dengan rotan dan kawat. Sehingga Sakeco ini dijadikan sebagai salah satu hiburan dalam acara pernikahan
atau khitanan (sunatan).
Di
era globalisasi ini budaya sakeco tersebut sudah hampir punah khususnya di
Sumbawa Barat karena adanya musik-musik modern sehingga hampir seluruh
masyarakat di Sumbawa Barat lebih mempopulerkan budaya-budaya luar
dibandingankan dengan budaya masyarakat itu sendiri. Misalnya saja ketika ada
acara tertentu di Sumbawa Barat seperti pernikahan, khitanan (sunatan) ataupun
acara-acara lainnya kebanyakan keluarga yang mengadakan acara tersebut
mengundang Band sebagai hiburannya dan budaya sendiri diabaikan. Sedangkan budaya
sakeco ini juga dapat dijadikan sebagai hiburan pada acara tertentu.
Pada budaya sakeco ini terdapat nilai-nilai yang
terkandung didalamnya yakni nilai religius, nilai sosial, nilai pendidikan dan
nilai ekonomi. Pertama nilai religius dapat dilihat dari budaya sakeco ini
adalah setiap syair yang disampaikan oleh pelaku sakeco ini terdapat
pesan-pesan berupa nasehat kepada para pendengarnya agar tetap berada di jalan
yang benar. Kedua nilai soaial , nilai
ini dapat dilihat pada bahwa sakeco
ini merupakan media penyampai pesan dari para utusan yang menyebarkan agama
islam kepada masyarakat Sumbawa sehingga secara tidak langsung proses
penyampaian tersebut terjadi interaksi sosial dalam masyarakat. Nilai yang
ketiga yakni nilai pendidikan bisa terlihat budaya sakeco ini digunakan sebagai media untuk memperoleh pengetahauan
tentang agama, pendidikan, kekayaan alam, parawisata daerah sehingga dengan
adanya budaya sakeco ini bisa menjadi sebagai sarana pendidikan bagi para
pendengarnya untuk lebih mengetahui tentang daerah Sumbawa. Nilai keempat yakni
nilai ekonomi , nilai ini dapat dilihat dari sakeco yang dilakukan oleh orang-orang yang memiliki keahlian dalam
bidang ini maka jika ada suatu kelurga yang akan melaksanakan hajatan, baik
pernikahan maupun khitanan, biasanya pihak keluarga kalau mengundang para pemain
sakeco dan tentunya dari pihak
keluarga akan menyiapakan imbalan atas jasa para pemain sakeco ini. Sehingga sakeco
ini bisa dijadikan sebagai bisnis bagi para pemain sakeco dan dengan imbalan yang diberikan maka akna menambah
semangat para pemain sakeco serta
bisa terus berkarya. Selain itu bisa pula menambah pendapatan daerah, karena
banyak wisatawan baik lokal maupun interlokal yang tertarik menyaksikan sakeco sebagai suatu keseniam khas
Sumbawa
Dengan demikian apapun
yang menjadi kebudayaan setiap daerah tetap dilestarikan agar selalu dikenal
oleh masyarakat Sumbawa khususnya dan masyarakat luas umunya serta menjadi
identitas dan cirri khas itu sendiri.
Sumber Refrensi
1. Rena diakses di http://hjirena.blogspot.co.id/2015/04/sakco-kesenian-khas-sumbawa.html
tanggal 20 April 2016 pukul 16.00 WIB
2. Wawancara via telpon dengan bapak Abdul Azis sebagai seseorang penulis
syair sakeco tanggal 23 April 2016 pukul 19.00 WIB
Tidak ada komentar:
Posting Komentar